Maros (Humas Maros)-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kembali menggelar sosialisasi pesantren ramah anak dengan tema pencegahan perundungan dan kekerasan anak pada pondok pesantren.

Kegiatan kali ini berpusat di Pesantren Urwah Bin Zubair Maros dengan peserta lebih dari 200 santri beserta tenaga pendidiknya.

Di hadapan para santri, Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Maros H. Muhammad Sunusi memaparkan jenis perundungan (bullying) yang sering terjadi di lembaga pendidikan.

“Ada tiga jenis perundungan yaitu perundungan fisik, verbal dan pengucilan. Perundungan fisik mungkin masih bisa diobati dengan cepat, namun perundungan verbal biasanya berdampak panjang pada mental seseorang,” jelasnya, Selasa (1/10/2024).

“Salah satu cara untuk menghindari perundungan yaitu mencegah adanya kelompok-kelompok tertentu dan saling menjaga kebersamaan. Kalau ada makanan harus saling berbagi bukan malah makan sembunyi-sembunyi.”

Di akhir sambutan, dirinya mengingatkan tenaga pengajar untuk tidak pandang pilih dalam mendidik. “Tidak boleh ada pilih-pilih santri, si A diprioritaskan karena anak pejabat atau anak orang kaya. Pihak pondok harus bersifat adil karena semua santri memiliki hak yang sama dalam menutut ilmu,” tutupnya.

Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan sesi tanya jawab antara santri dengan pemateri. (Rais)