Artikel

Pengalaman Ujian Komprehensif Doktoral PPs UINAM

Minggu, 12 Pebruari 2023 18:31 WIB
  • Share this on:

Oleh: Hamka Mahmud

Saudara pembaca setia tulisan penulis jika punya keinginan untuk kuliah doktor. Maka coba dibayangkan tahapan ujian yang kali ini penulis lewati bersama 46 mahasiswa Pascasarjana S3 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Ini ujian ketiga, masih dua lagi wajib dilakoni yaitu ujian terbuka dan ujian terbuka.

Dari lintas konsentrasi dan angkatan disatukan di dalam satu ujian dengan nama ujian komprehensif. Pada tanggal 6,7,8 dan 10 Februari 2023. Sehingga 48 sosok mahasiswa ujian komprehensif terbangun silaturahim dan hubungan emosional. Sebab satu kelas dikala ujian.

Ujian komprehensif adalah satu ujian yang wajib ditempuh bagi calon doktor. Seperti ujian UAS (ujian akhir semester) posisinya. Namun namanya lebih elegan. Dalam ujian tersebut soal-soal yang dikasi mahasiswa adalah review dari mata kuliah semester 1, 2, dan 3. Yang wajib dikuasai, minimal dipahami sebab ini adalah ciri dari alumni S3 UINAM yaitu paham ilmu Tafsir Alquran, Tafsir Hadis, Sejarah Islam dan Sejarah Pemikiran Islam. Tetapi mata kuliah yang jadi konsentrasi harus dan wajib dikuasai dipahami serta kemudian diaplikasikan. 

Karena itu dites dua kemampuan yaitu tes tulis dan wawancara. Pada hari Senin, 6 Februari hingga 8 Februari 2023 adalah tes tulis. Hari pertama, ada hal yang lucu. Yaitu penulis menjadi perhatian di kelas sebab salah pakai pakaian. Yang harusnya nanti ujian lisan dipakai, tapi penulis juga pakai di ujian tulisan yaitu pakai jas, dasi dan songkok. Ini gara-gara keliru baca instruksi panitia ujian. Penulis terlambat lagi masuk di kelas. Teman-teman sampai terkekeh-kekeh ketawa lihat penampilan seperti sudah mau ujian lisan. Pada hal 3 hari penyelenggaraan ujian tersebut hanya diinstruksikan pakaian bebas yang sopan.

Suasana ujian tulis, sangat khusyu dan syahdu, tapi rada menegangkan. Sebab ada pengawas yang berperawakan seperti tentara. Rambut cepak, berbadan kekar dan tinggi. Ia bernama Andi Wandi. Namun kadang ia sibuk mengotak-atik informasi di media sosial HPnya saat duduk. 

Sehingga mahasiswa S3 yang ujian rada tenang di tempat duduk mereka. Apa lagi suasananya mirip ruang bioskop tempat ujian tersebut. Tersusun bertingkat semua tempat duduknya dan ada satu meja yang berada di tengah bagian depan. Khusyu dan syahdu para peserta menuangkan jawaban di kertas. Pengawas satunya juga tidak kalah sibuk dengan lembaran soal mata kuliah yang dibagikan bernama Sukma.

Di ujian tulisan kemampuan mahasiswa menulis dipertaruhkan. Bisa beruntung atau apes bagi yang tulisannya mirip resep dokter. Beruntung jika penguji langsung kasi nilai A, sebab faktor tidak bisa dibaca dan panjang uraiannya. Atau nilai B, sebab seperti cakar ayam. Tapi sepertinya para penguji akan memberi nilai proporsional.

Jawaban Tulis, Ditanya Saat Tes Lisan.

Penulis dites lisan oleh Guru Besar ilmu tafsir Alquran yang juga sosok yang paling awal penulis beritahu bahwa ingin kuliah S3 di UINAM lewat japri WA dan langsung menyambut baik waktu itu. Yakni Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Ghalib M, M.A. 

Penulis ditanya apa soal paling diingat? Lalu tampa ragu penulis jawab tentang mata kuliah yang beliau ajarkan berduet dengan Dr. H. Ahmad Mujahid, MA., Yaitu Tafsir Maudhu’i. Dalam jawaban penulis menjelaskan cara kerja tafsir Maudhu’i. 

Karena penulis, da’i anti narkotika dan miras. Maka ayat-ayat yang dikumpulkan adalah tentang banda merusak tersebut. Ada tiga halaman jawaban khusus tafsir maudhu’i. Alhamdulillah, apa yang penulis tulis dapat dijelaskan dengan lisan. Ini tes terakhir di hari Jumat, 10 Februari 2023. Dosen tafsir penulis, semasa kuliah di Universitas Islam Makassar tersebut rada menengok-nengok jam. Pukul 10 telah lewat di jarum jam. Mungkin di benaknya, “mahasiswa di hadapan saya ini punya jadwal khutbah jumat?” Hingga disudahi. Alhamdulillah, tepat waktu. Penulis dapat meninggalkan ujian, lalu pergi khutbah.

Tapi, sebelum dites tafsir. Penulis melalui tiga sosok penguji. Yaitu pertama, dosen di konsentrasi Dakwah dan Komunikasi Dr. Arifuddin Tike, M.Sos.I. Ditanya tentang 10 prinsip-prinsip dakwah yang diungkap oleh Moh. Ali Aziz dan 8 prinsip komunikasi yang disinggung di Alquran, salah satunya qaulan baligha (perkataan yang sampai atau membekas), juga teori dramaturgi dan teori penciptraan di ilmu komunikasi.

Penguji kedua, yaitu Guru Besar ilmu Tafsir Hadis Prof. H. Sulfahmi Alwi, Ph.D., sosok dosen yang hanya ketemu di ruang zoom belum pernah ketemu langsung. Karena itu, penulis hadiahkan buku karya penulis yang berjudul DANI (Da’i Anti Narkotika). Waktu kuliah dulu mengambil judul hadis-hadis tentang narkotika di tugas makalah.

Saat tes tulis, beliau tanyakan tentang bagaimana mengetahui ini hadis dan ini bukan hadis? Beberapa jawaban penulis belum tepat. Sehingga Guru Besar alumni Gontor tersebut menyampaikan, bahwa suatu perkataan dapat dikatakan hadis Nabi Muhammad Saw jika memiliki sanad dan perawi.

Lalu penulis juga ditanya, soal bagaimana jika ada satu hadis sama redaksinya. Akan tetapi, ada beragam pendapat status hadis tersebut. Sebagai muballigh calon doktor? Penulis tertegun sejenak, terhadap soal yang berat tersebut. Penulis jawab, bahwa perbedaan tersebut disebabkan karena ada persepsi berbeda pada perawi hadis.

Jawaban penulis kemudian dilengkapi.

Bahwa satu ulama mengatakan dhabit, satu mengatakan tidak. Sehingga terjadi perbedaan penetapan satu status hadis.

Penguji ketiga, ahli sejarah Islam. Sosok Guru Besar yang memberikan orasi ilmiah saat penulis diwisuda S1 (S.Pd.I) di STAI DDI Makassar di audiotorium kampus 1 UINAM tahun 2016 yaitu Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, M.A., ini juga kali pertama bertemu dan dites lansung. Sehingga penulis juga beri hadiah buku DANI (Da’i Anti Narkotika) sebagai cenderamata yang mewakili angkatan 2021/2022 konsentrasi DK dan PK.

Ringkas pertanyaannya, apa yang penulis ketahui tentang Dinasti Fatimiyah? Maka kemudian menjawab, bahwa pada masa Dinasti Fatimiyah awal berdiri Universitas Al Azhar. Apa mahzabnya? Penulis jawab Syiah. Lalu ditanya lagi tentang Dinasti Saljuk terutama tentang perkembangan dakwah dan ilmu pendidikan?

Kemudian teringat lembaga pendidikan yang berdiri pada masa kejayaan dinasti tersebut yaitu bernama Nizamiyah yang pada masa itu pula melahirkan tokoh dan pemikir besar bernama Imam Al Gazali. 

Penguji ketiga, adalah sosok paling cantik di antara lima dosen yang menguji penulis. Yaitu bernama Dr. Hj. Indo Santalia, M.A., dites lisan tentang pengetahuan penulis di bidang Pemikiran Islam. Model Beliau tes mahasiswa yaitu dua orang sekaligus.

Karena telah niatkan untuk kasi juga buku yang sama dengan dosen sebelumnya. Maka kemudian di depan pintu masuk ruang tes. Teman mengetahui, bahwa ingin kasi hadiah buku. Lalu berucap, “Eh Pak, saya tidak punya buku untuk kasi juga Beliau,”ujarnya. “Tidak apa-apa ini hanya inisiatif saya. Sebab buku ini karya saya sendiri. Sebagai kenang-kenangan pernah dites beliau.” Ia lalu lihat di covernya sama nama dengan nama penulis.

Saat di hadapan meja ibu dosen berkaca mata tersebut. Bertanya tentang apa yang diketahui tentang disiplin ilmu yang masuk dalam bagian Pemikiran Islam? Jawaban terlontar belum puas. Sehingga Beliau kasi pancingan dua jawaban yakni ilmu teologi Islam, filsafat Islam, Lalu diminta tambah minimal dua, maka kemudian terlontar jawaban ilmu tasawuf dan ilmu hukum Islam adalah bagian dari ilmu Pemikiran Islam.

Apa ciri Pemikiran Islam? Yaitu berpikir secara logis dan menggunakan aqli. Lalu ditanya paham Muktazilah apakah masih menomor satukan wahyu atas akal? Jawabannya wahyu digunakan apabila tidak bertentangan dengan akal. Tatapi jika bertentangan maka wahyu tidak diambil. Setelah semua pertanyaan dilontarkan, selama 17 menit lebih diuji sesuai data hasil rekaman di HP.

Lalu penulis berdua diberi arahan, bahwa ciri alumni UINAM adalah memiliki daya analis yang komprehensif yang berkaitan dengan ilmu keislaman. Karena semasa awal kuliah mata kuliah tafsir Alquran, Tafsir Hadis, Sejarah Islam dan Sejarah Pemikiran Islam menjadi fondasi. Dari mata kuliah tersebut pemahaman kalian diasah sehingga berbeda alumni doktor dari kampus lain. Apa lagi dari universitas negeri. 

Sosok Sepuluh Ikut Ujian Komprehensif

Kelas gabungan Dakwah dan Komunikasi, serta Pendidikan dan Keguruan berjumlah 16 orang mahasiswa. Sementara yang ikut ujian komprehensif di semester 5 ini ada 10 orang. Yaitu yang mewakili Dakwah dan Komunikasi (DK) berjumlah tiga orang mahasiswa yaitu H. Mustafa Tangngali, Farida dan penulis.

Sementara yang mewakili Pendidikan dan Keguruan (PK) ada tujuh mahasiswa yaitu Hanafi Rumatiga, Muhammad Yusuf, Muh Natsir, Abdul Syakur, Sultan Hasanuddin, Baso dan Sadali sebagai ketua tingkat.

Mereka masing-masing berkecimpung di bidang yang strategis yaitu H. Mustafa Tangngali Kepala Kemenag Kabupaten Majene, dan Farida sosok dosen di IAIM Sinjai, yang juga telah penulis beri SK sebagai ketua Da’i Anti Narkotika (DANI) Kabupaten Sinjai bersama 34 pengurus DANI Sinjai.

Hanapi Rumatiga adalah Kepala Kemenag Maluku Tengah. Sosok humoris dan suka kuliner khas Makassar. Ujian hari Rabu, 7 Fabruari 2023 bersama Ka Kankemenag Majene mentraktir makan di kampung kuliner Gowa. Sepuluh orang lebih.

Muhammad Yusuf, sosok teman kuliah yang paling atensi dan mendorong teman kelas untuk menyelesaikan studi S3, sosok mapparutusu. Ketika Putri penulis wafat, 31 Desember 2022, Ia khusus datang ke Maros mengantar uang duka kumpulan dana dari teman kelas. Dana itu penulis pakai biaya pemakaman berjumlah 1,5 juta. Ia mengajar di SMP Internasional Bosowa Boarding School Makassar.

Muh Natsir sosok dosen di STAI Al Furqan Makassar, ia pendiam yang suaranya slow jika berbicara. Abdul Syakur dari Wajo, ia selain Imam masjid, Guru PNS menerima gaji di dua instansi yaitu Kemandikbud dan Kemenag. Sebab guru agama.

Sultan Hasanuddin yang pernah berucap waktu perkenalan kuliah awal. Bahwa ia bukan dari Gowa tetapi dari Bone. Sangat berbeda dengan pemilik asli nama yaitu dari Gowa. Ia dosen di IAIN Bone. Lalu Baso, ia berpenampilan seperti gaya roker. Sepatu kulit ukuran tiga perempat dan memakai celana jin (jeans). Tetapi ia dosen cerdas di STAI Al-Furqan, terutama saat meminta tanda tangan promotor dan penguji, alumni Ponpes Tujuhtujuh Bone dan seorang DUKE (duda keren).

Terakhir Sadali, ia ketua tingkat, ia dosen IAIN Bone, punya curi khas saat menyapa teman kelas yaitu “dirimu”, medok logat Jawanya sangat kuat. Tulisan tangannya dengan penulis mirip yaitu 11 dan 12. Apa lagi jika waktu injury time tes ujian mau habis maka tulisan itu menjadi mirip resep dokter. Pria lajang yang jago memasak menurut teman kelas.

UJIAN KOMPREHENSIF MENGULAS ILMU YANG DIREKAM TELINGA, DIBACA MATA DAN DIINGAT AKAL LALU DITUANGKAN

*Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI (Dai Anti Narkotika)/DASI (Da’i Siber Indonesia), Seri 770 HP: 081285693559

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • Kontingen Kemenag Maros saat Defile pembukaan HAB TK. Prov. Sulsel di Kab. Pangkep
  • Stand Expo HAB TK. Prov. Sulsel
  • DIRGAHAYU KORPRI 29 November 2023
  • Selamat Hari Guru Nasional 2023
  • Penyerahan Sertifikat Tanah Kantor Kemenag Maros oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan